Pemain sepakbola Amerika Serikat Freddy Adu memulai debut profesional
pada umur 14 tahun saat membela D.C. United, tapi rekor ini dipecahkan
Mauricio Baldivieso yang membela klub Aurora di Liga Bolivia pada usia
12 tahun 362 hari.
Rekor ini diciptakan setelah ia masuk di menit 81 saat Aurora kalah 0 - 1 dari La Paz, tim juara Liga Apertura dan Clausura Bolivia 2007, di pertandingan perdana Liga Clausura Bolivia 19 Juli 2009. Baru 5 menit masuk, ia langsung merasakan sensasi dunia orang dewasa. Striker muda ini ditekel bek La Paz Henry Alaca. Dasar anak - anak, saat dirawat tim medis, Baldivieso menangis kesakitan. Setelah selesai dirawat, Baldivieso kembali bermain.
Dan tepuk tangan penonton membahana saat ia keluar lapangan setelah pertandingan selesai.
Siapa sebenarnya Baldivieso? Background keluarganya memang sepakbola karena ayahnya adalah pemain legenda timnas Bolivia dari 1991 - 2005 dengan 85 caps & 15 gol. Kini ayahnya, Julio Cesar Baldivieso adalah pelatih Aurora, jadi wajar jika ia memperoleh kesempatan ajaib ini. Menurut Julio, memainkan anaknya yang sangat mengidolakan Messi dan ingin mengikuti jejak pemain Barcelona ini di pertandingan resmi dalam usia 13 tahun bukan merupakan sebuah pelanggaran karena anaknya memang punya talenta. Katanya, Mauricio perlu pengalaman bertanding agar bisa matang di usia remaja nanti.
Komentar Mauricio yang bernomor punggung 25 "Ayah bilang saya akan memulai debut saat kami menang, tapi ternyata hasilnya berbeda dan ayah tetap memberi saya kesempatan bermain. Suporter juga mendukung saya. Saya senang sekali mendapat kesempatan langka ini."
Lanjut Mauricio "Saya akan tetap melanjutkan apapun yang terjadi. Sepakbola adalah olahraga pria dan saya telah menjadi pria sekarang."
Kira kira kalau di Indonesia setara anak kelas 6 SD main di Liga Djarum...
Rekor ini diciptakan setelah ia masuk di menit 81 saat Aurora kalah 0 - 1 dari La Paz, tim juara Liga Apertura dan Clausura Bolivia 2007, di pertandingan perdana Liga Clausura Bolivia 19 Juli 2009. Baru 5 menit masuk, ia langsung merasakan sensasi dunia orang dewasa. Striker muda ini ditekel bek La Paz Henry Alaca. Dasar anak - anak, saat dirawat tim medis, Baldivieso menangis kesakitan. Setelah selesai dirawat, Baldivieso kembali bermain.
Dan tepuk tangan penonton membahana saat ia keluar lapangan setelah pertandingan selesai.
Siapa sebenarnya Baldivieso? Background keluarganya memang sepakbola karena ayahnya adalah pemain legenda timnas Bolivia dari 1991 - 2005 dengan 85 caps & 15 gol. Kini ayahnya, Julio Cesar Baldivieso adalah pelatih Aurora, jadi wajar jika ia memperoleh kesempatan ajaib ini. Menurut Julio, memainkan anaknya yang sangat mengidolakan Messi dan ingin mengikuti jejak pemain Barcelona ini di pertandingan resmi dalam usia 13 tahun bukan merupakan sebuah pelanggaran karena anaknya memang punya talenta. Katanya, Mauricio perlu pengalaman bertanding agar bisa matang di usia remaja nanti.
Komentar Mauricio yang bernomor punggung 25 "Ayah bilang saya akan memulai debut saat kami menang, tapi ternyata hasilnya berbeda dan ayah tetap memberi saya kesempatan bermain. Suporter juga mendukung saya. Saya senang sekali mendapat kesempatan langka ini."
Lanjut Mauricio "Saya akan tetap melanjutkan apapun yang terjadi. Sepakbola adalah olahraga pria dan saya telah menjadi pria sekarang."
Kira kira kalau di Indonesia setara anak kelas 6 SD main di Liga Djarum...